Foveists wish a happy 21st birthday for Lingua
May the years continue to be good to Lingua


ENTER
Theme modified by BUF. Powered by Blogger.

Maba* = Galau Banget

Galau. Sebenarnya apa sih arti kata “galau” itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata galau dalam istilahnya bergalau adalah sibuk beramai-ramai, ramai sekali, kacau tidak keruan (pikiran). Sedangkan kegalauan merupakan sifat (keadaan hal). Jika kita melihat ke sekililing kampus A Unair dan menemukan banyak wajah baru yang tampak kebingungan, bahkan tak jarang tampak berlari-lari kesana kemari membawa laptop, pensil warna, map, barang dagangan dan barang-barang lain, kemungkinan besar mereka adalah mahasiswa baru yang sedang galau.

Padatnya jadwal seperti oprec (open recruitment, red), welcome party, tugas dari ormawa, serta tugas dari dosen pun menjadi sumber kegalauan mereka. Oleh karena itu, wajar bila kita mengatakan bahwa maba (mahasiswa baru, red) identik dengan galau. Mulai dari galau memilih baju untuk kuliah, mencari waktu luang untuk refreshing, tugas kelompok yang tak kunjung usai dan banyak lagi. Terbukti sebanyak 58 dari tujuh puluh mahasiswa baru mengaku bahwa mereka mengalami fase galau. Ketika ditanya alasannya, sebanyak delapan orang menjawab karena ormawa, tiga puluh orang menjawab karena tugas, dan 25 orang menjawab karena ormawa dan tugas.


Salah satu responden yang mengaku merasa galau adalah Wiharjo Hadisuwarno dari PD 2011. Setiap hari orang yang biasanya dipanggil dengan sebutan Jo ini tidak pernah lepas dari barang dagangan yang harus ia jual demi mendapat keuntungan. “Aku jadi divisi dana Pacom dan ikut ormawa ABA, jadi harus jualan buat cari dana. Pagi jual makan, siang jual minum. Mirip banget sama bakul (pedagang, red) lah,” urai Jo diiringi derai tawa. Ketika ditanya tentang kendala apa yang biasa dihadapinya, Jo menjawab, “kalau barang dagangan nggak laku-laku itu lo bikin galau maksimal.” 

Ini nih pendapat mbak Puspita Hapsari, PD 2010, tentang mahasiswa baru yang sedang galau, “kalau menurutku kalian (mahasiswa baru) harusnya bisa memilih kegiatan mana yang benar-benar kalian minati. Cepat atau lambat kalian bakal ninggalin beberapa kegiatan karena jadwal kuliah yang padat. Jadi ya harus bener-bener selektif  biar bisa fokus kuliah dan nggak galau.”

Namun, tidak semua mahasiswa baru itu merasa galau lho, contohnya saja Rifa’ah Rosyidah dari PD 2011. Ketika ditanya tentang perasaannya, cewek yang biasa dipanggil Irfa ini, menjawab dengan tegas bahwa dirinya antigalau. Menurut Irfa, ada banyak hal yang jauh lebih penting untuk dipikirkan selain galau masalah tugas, ormawa atau SKP. “Masuk FK Unair itu adalah pilihan kalian, kalau kalian menjalani dengan senang hati, insyallah nggak bakal galau kok.” Itulah tips dari Irfa buat teman-teman yang sering merasa galau. Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Shafira Meidyana, “daripada galau, mending kita kerjakan aja apa yang sekiranya bisa dikerjakan. Jangan terlalu dipikirin.” Wah, salut ya sama Irfa dan Shafira. 

Untuk lebih mengetahui tentang “galau” dan sebab-sebabnya mari kita simak wawancara dengan Dra. Fajrianthi, M.Psi., psikolog dan dosen di Universitas Airlangga:

Bagaimana pendapat Ibu tentang mahasiswa baru yang sering mengalami kegalauan? 
Arti kata galau sendiri tidak jelas, kadang remaja cenderung membuat kosa kata baru dan mengartikannya sebagai kebingungan atau kesulitan. Kata “galau” pada setiap orang mungkin saja memiliki arti berbeda, contohnya patah hati, takut, dan lain-lain.

Menurut Ibu, apa saja hal-hal yang menyebabkan timbulnya perasaan galau?
Galau yang biasanya dialami mahasiswa baru kebanyakan bersumber dari perubahan status dari pelajar menjadi mahasiswa. Mahasiswa baru mengalami kebingungan peran, karena peran sebagai mahasiswa sangat berbeda dengan pelajar SMA. Baik dalam hal kemandirian, tanggung jawab, dan berbagai tuntutan peran baru tersebut.

Apakah wajar apabila mahasiswa baru mengalami kegalauan?
Wajar saja apabila banyak mahasiswa baru merasa galau pada awal-awal masa studinya di perguruan tinggi karena perubahan status itu –suka atau tidak suka- selalu menuntut individu untuk merubah dirinya, dan itu bukanlah hal yang mudah. Jadi, jangan khawatir apabila kalian merasa galau.

Apakah galau dengan stress adalah dua hal yang sama?
Stress berbeda dengan galau, namun dua hal ini berkaitan. Apabila seseorang atau mahasiswa baru mengalami kegalauan yang tidak ada ujungnya dan tidak bisa diselesaikan, hal ini bisa memicu timbulnya stress.

Bagaimana cara mengatasi kegalauan dengan baik dan benar?
Yang pertama jangan panik. Ketika sedang galau, sadarlah bahwa kita sedang mengalaminya. Dengan rasa sadar itu kita bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kegalauan kita. Carilah penyebab utama mengapa kita merasa galau, lalu kita bisa menceritakan masalah kita ini kepada orang yang lebih berpengalaman, misalnya kakak kelas. Buku-buku motivasi juga bisa sangat membantu. Jangan pernah menyendiri ketika kita merasa galau. Banyak-banyak lah mencari tahu dan bergaul. 
Tuh kan, ternyata galau itu adalah sesuatu hal yang wajar kok, yang penting adalah bagaimana cara kita menghadapi dan menyikapinya. Semangat! (bib/mel)

*) mahasiswa baru

No comments:

Post a Comment

Twitter Facebook Favorites

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews