Foveists wish a happy 21st birthday for Lingua
May the years continue to be good to Lingua


ENTER
Theme modified by BUF. Powered by Blogger.

Speak Up!

Sebenarnya, bagaimana sih tanggapan penghuni kampus A terhadap kegalauan maba? Simak hasil wawancara tim kami!

Tito Aditya (Analis Medis 2011)
Fenomena galau seperti itu mungkin disebabkan karena kita belum terbiasa dengan banyaknya tugas yang menumpuk disertai kewajiban kita untuk mengikuti berbagai kegiatan, khususnya untuk buku KARDIA. Yang penting sekarang bagaimana kita membagi waktu dan mengatur prioritas agar tugas tersebut tidak terbengkalai.

Irwan Setia Adi (Battra 2011)
Seharusnya maba tidak perlu galau. Diambil positifnya saja. Selain itu, melalui kesibukan itu maba juga dilatih meningkatkan soft skill, jadi harus berupaya sebisa mungkin agar jargon Unair ‘Excellent with Morality’ tercapai.

Harmi Fitria (PD 2009)
Agar tidak galau, kuncinya adalah harus mampu mengatur prioritas, menjaga loyalitas pada ormawa, membuat target dan jadwal agar mempermudah, lalu tetap berusaha dan senantiasa berdoa. Berikan yang terbaik karena soft skill juga ikut diasah disini. Angkatan tahun-tahun sebelumnya bisa melewati semuanya kok, jadi kalian pasti bisa! Semangat!

Sirly Nabireta (PD 2011)
Menurutku, itu hal wajar bagi maba untuk galau karena kegiatan yang banyak dan berjejal-jejal. Kalau tugas masih dapat digolongkan standar, tetapi karena banyak kegiatan dan ormawa yang jadwalnya simpang siur dan bertabrakan, maba merasa susah untuk membagi waktu sehingga banyak tugas terbengkalai.

Karina Ayu Pramesthi (PD 2011)
Menurutku, wajar banget kalau mahasiswa baru itu galau. Dan bagus aja ada buletin yang mau mengangkat tema tentang kegalauan maba karena di balik senyum kita itu pasti ada ‘sesuatu’.

No comments:

Post a Comment

Twitter Facebook Favorites

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews